Monday, October 24, 2011

TOPONIM KOTAGEDE KAMPUNG REJOWINANGUN


Kampung Rejowinangun berada sekitar 2 kilometer di barat laut Pasar Kotagede. Rejowinangun adalah nama pesanggrahan yang dibangun oleh Sultan Hamengku Buwana II. Di Rejowinangun masih terdapat sisa beteng pesanggrahan yang terletak di sebelah timur SD Rejowinangun I dan II. Makna nama Rejowinangun, terdiri dari rejo dan winangun. Rejo artinya subur dan baik. Winangun artinya dibangun atau diolah dijadikan lebih baik dan lebih maju.
            Rejowinangun sebagai kawasan penyangga kawasan utara Kotagede, kini banyak tumbuh hasil kerajinan dan kuliner. Seperti hasil kerajinan dari fiber glass, kulit, konveksi pakaian, kerajinan ukir-ukiran, ahli melukis foto diri maupun reklame, dan poster.
            Di bidang kesenian, di Kampung Rejowinangun kesenian keroncong, larasmadya, dan mocopat tumbuh juga dengan baik. Begitu juga dengan kuliner gudeg tradisional, ayam bakar, maupun jamu gendong.
Masjid Al Fatah yang ada di pertigaan Rejowinangun, dahulu adalah bekas rumah tahanan zaman Belanda dan Jepang. Kondisinya saat itu kumuh dan angker. Kini, setelah berdiri Masjid Al Fatah, di kawasan tersebut tidak lagi kumuh dan angker, melainkan berdenyut dengan aneka aktivitas religius. (ERWITO WIBOWO, HAMID NURI, AGUNG HARTADI: TOPONIM KOTAGEDE, 2011)

No comments:

Post a Comment