Belik Pace terletak sekitar 1 km di selatan Pasar Kotagede. Belik Pace adalah sebuah mata air di tepi sungai kecil. Sungai kecil tersebut berasal dari mata air yang merupakan luberan Sendhang Seliran, serta mata air-mata air di tepi selokan Kampung Ledhok. Mata air tersebut dinamakan Belik Pace, karena di sekitar mata air tersebut tumbuh pohon pace (nama latinnya). Sungai kecil di tepi Belik Pace itu mengalir ke selatan, bertemu dengan Sungai Gajahwong di tempuran Sareman. Di tempuran Sareman ini, paguyuban kesenian jathilan Taruna Bakti Tama dari Dusun Singosaren, pernah melakukan ritual ngguyang atau memandikan kuda kepang pada malam Jum’at Kliwon.
Sebelum munculnya jalan lingkar selatan, warga Dusun Singosaren dan sekitarnya sering memanfaatkan Belik Pace untuk mandi. Selain airnya yang jernih dan letaknya yang tersembunyi, Belik Pace juga lebih dekat dengan rumah mereka, dibandingkan jika harus mandi di Sungai Gajahwong. Mandi di Belik Pace bagi warga sekitar mungkin tidak hanya sebatas membersihkan diri. Mereka menikmati betul mandi di tempat yang alami ini.
Di atas Belik Pace terdapat lumpang yang dikeramatkan warga sekitar. Keberadaan lumpang keramat tersebut tidak menyurutkan warga untuk tetap mandi di Belik Pace. Akan tetapi, sejak jalan lingkar selatan membelah Desa Singosaren, keberadaan Belik Pace dan lumpang keramat pun tak pelak menjadi korban. Kini, Belik Pace maupun lumpang keramat itu terkubur di bawah badan jalan lingkar selatan. . (Erwito Wibowo, Hamid Nuri, Agung Hartadi: Toponim Kotagede, 2011)
No comments:
Post a Comment