Tempel adalah sebuah kawasan yang terletak persis di selatan Pasar Kotagede, terdiri hanya beberapa deret rumah dengan cacah terbatas. Ada dugaan kuat bahwa kawasan ini sejak dahulu memang menempel pada kawasan bekas Alun-Alun. Kemudian berdasarkan kebutuhan, yang semula tempelan itu menjadi semi permanen. Agar praktis dan tidak terlalu melelahkan setiap kali bongkar pasang, akhirnya mereka berani membangun permanen. Bangunan itu menempel di wilayah yang bukan semestinya. Karena menempel, lalu warga pun menamai kawasan ini dengan sebutan, Tempel.
Di kawasan Tempel sejak lama telah tumbuh pembuat dan penjual makanan khas Kotagede, seperti gandhos, wajik klethik, sagon, ukel, banjar, lombokan dan yangko. Dari keluarga di Tempel, anak-anaknya telah menyebar dan menciptakan kawasan baru sebagai sentra pembuat dan penjual yangko, seperti di Kampung Kitren, Patalan, Giwangan, dan Gambiran. (ERWITO WIBOWO, HAMID NURI, AGUNG HARTADI: TOPONIM KOTAGEDE, 2011)
No comments:
Post a Comment