Sunday, November 13, 2011

TOPONIM KOTAGEDE TUMENGGUNGAN


Kawasan Tumenggungan berada sekitar 420 meter di barat laut Pasar Kotagede. Secara administratif, kawasan Tumenggungan berada di RT 04 RW 04 wilayah Kampung Citran. Tumenggungan ini adalah kawasan rumah kediaman Tumenggung Mertoloyo. Namun, data tentang siapa Tumenggung Mertoloyo ini tidak begitu banyak diketahui. Hanya, di Dalem Tumenggungan inilah dahulu pusat pemerintahan Kotagede wilayah Kasunan Surakarta berada.
            Di kawasan Tumenggungan tersebut terdapat kediaman Bahuwinangun, yaitu seorang saudagar yang di masa lalu memiliki konsesi di bidang pengadaan kain mori. Bahuwinangun selain menjadi abdi dalem Kasultanan Yogyakarta, juga merupakan saudagar emas dan intan di Kotagede. Bahuwinangun sadar betul akan pentingnya pendidikan. Karena itu salah satu anaknya, yaitu Kasmat, ia sekolahkan di negeri Belanda.
            Sebagaimana anak-anak bangsa Indonesia lainnya yang belajar di luar negeri, Kasmat Bahuwinangun memilih pergerakan nasional sebagai alat perjuangan memerdekakan bangsanya. Tahun 1943, Kasmat Bahuwinangun memperoleh gelar Mr (Mister) dari Fakultas Hukum Universitas Leiden, Belanda. Sepulang ke tanah air, Kasmat Bahuwinangun menjadi Pengurus Besar Muhammadiyah, juga anggota Pengurus Besar Partai Islam Indonesia, serta menjadi anggota delegasi Majelis Islam A’la Indonesia (MAII) di Jepang.
            Bersama dengan Abdul Kahar Muzakhir dan Faried Ma’roef, Mr Kasmat ditangkap oleh Belanda pada masa Perang Dunia II. Mereka bertiga dijatuhi hukuman mati, tetapi berhasil selamat karena pemerintahan Belanda dijatuhkan oleh Jepang. Atas jasa-jasanya, pemerintah Indonesia memberikan penghargaan sebagai salah seorang perintis kemerdekaan. (Erwito Wibowo, Hamid Nuri, Agung Hartadi: TOPONIM KOTAGEDE, 2011)

No comments:

Post a Comment